Selasa, 02 Oktober 2012

skb





Disusun Oleh:

Ahmad Arib Bilah  (1001025131 )
Eka Oktarina Putri  (1001025138)
Lisa Mayasari (1001025153)
Muammar Rahman  (1001025173)
Ria Deptia   (1001025125)
Sisca Sinthia Anwar (1001025121)
Toni Sugiarto (1001025129)
Yeni Susanti (1001025168)

Manajemen V C
Fakultas Ekonomi
Universitas Mulawarman

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembangunan dan perkembangan suatu daerah selain dinilai dari perekonomiannya juga dilihat dari infrastruktur daerah tersebut. Kemajuan infrastruktur suatu daerah mencerminkan keadaan perkembangan dan pembangunan daerah tersebut. Namun perkembangan dan kemajuan suatu daerah atau Negara tidak hanya dinilai dari lengkapnya infrastrukturnya saja tetapi juga lihat bagaimana fasilitas dan kualitas serta maanfaat yang diberikan kepada pemerintah ataupun masyarakat.
Jembatan merupakan fasilitas infrastruktur vital bagi kelangsungan perkembangan kegiatan sosial dan ekonomi suatu wilayah. Sebagai bagian dari sistem jaringan jalan, jembatan memberikan nilai yang tidak kalah pentingnya dari jalan itu sendiri. Ibarat sebuah rantai, kekuatan rangkaian rantai sama dengan kekuatan mata rantai terlemah. Demikian juga dengan kondisi pelayanan sistem jaringan jalan yang sangat tergantung pada kemampuan jembatan terlemah yang ada pada jalan tersebut. Tidak hanya diperlukan infrastruktur yang bagus (good looking) saja, namun dibutuhkan infrastruktur yang baik dari segi kualitas dalam artian dapat memberikan manfaat atau infrastruktur yang di maksud adalah bersifat efektif dan efisien.
Dan hal tersebut di atas menjadi dasar atau alasan kami untuk membuat penelitian studi kelayakan jembatan Mahakam vs jembatan Mahulu di Samarinda.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana analisa studi kelayakan pada jembatan Mahakam vs jembatan Mahulu di Samarinda dilihat dari aspek pasar, tekhnologi dan informasi, SDM, manajemen serta pesaing? Dan bagaimana perbedaannya diantara keduanya?





C.     Manfaat Penelitian
1.      Bagi penulis
Sebagai aplikasi dan pengembangan terhadap teori-teori yang telah dipelajari di perkuliahan untuk dapat diterapkan pada permasalahan dalam dunia nyata yang berkaitan dengan masalah studi kelayakan bisnis.
2.      Bagi fakultas
Penelitian ini terkait program mahasiswa, kurikulum dan metode pengajaran.
3.      Bagi pengembangan ilmu
Sebagai acuan dan pertimbangan bagi peneliti berikutnya dalam masalah ini dan ingin serta memperdalam penelitian ini.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          
D.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui analisis kelayakan jembatan Mahakam vs jembatan Mahulu di Samarinda.
2.      Untuk mengetahui perbedaasan analisis kelayakan bisnis dari kedua jembatan tersebut serta dapat mengaplikasikan ilmu SKB secara nyata.














BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.    Dasar teori
1.      Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

     Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.

2.      Pihak-pihak yang berkepentingan dalam SKB:
-          Pihak Investor
-          Pihak kreditor
-          Pihak manajemen perusahaan
-          Pihak pemerintah dan masyarakat
-          Tujuan pembangunan ekonomi
3.      Aspek-aspek Penilaian dalam Studi Kelayakan Bisnis

Penetuan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Ukuran kelayakan tiap proyek berbeda-beda berdasarkan jenis usahanya, namun mengacu pada aspek-aspek yang sama. Untuk melakukan penilaian terhadap aspek-aspek ini, perlu dibentuk suatu team yang terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai bidang keahlian.

Aspek-aspek penilaian tersebut adalah:

a)      Aspek pasar
-          Berapa luas pasar
-          Mengukur dan meramal permintaan (trend dan proyeksi)
-          Persaingan antar produsen
-          Siklus hidup produk
-          Ketergantungan usaha terhadap produsen, konsumen dan sumber daya alam
b)      Aspek pemasaran
-          Segmenting, targeting, positioning
-          Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen
-          Strategi, kebijakan, dan program pemasaran
-          Bauran pemasaran (4P: Produk, Price, Place, Promotion)
c)      Aspek teknis dan teknologi
-          Pemilihan strategi produk
-          Pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi
-          Rencana kualitas
-          Pemilihan teknologi
-          Rencana kapasitas produksi
-          Manajemen produksi
-          Jenis teknologi
-          Pengawasan kualitas produk
-          Peralatan dan mesin
-          Lokasi pabrik
-          Layout pabrik
-          Perkembangan teknologi
d)     Aspek SDM
-          Perencanaan SDM
-          Analisis pekerjaan
-          Rekruitmen, seleksi, dan orientasi
-          Produktifitas
-          Pelatiham dan pengembangan
-          Prestasi kerja
-          Keahlian yang disyaratkan
-          Pola gaji/ upah (kompensasi)
-          Perencanaan karir
-          Keselamatan dan kesehatan kerja
-          Pemberhentian
e)      Aspek Manajemen
-          Bentuk badan usaha
-          Rencana kerja
-          Struktur organisasi
-          Koordinasi, implementasi dan controlling
f)       Aspek keuangan
-          Jumlah dana yang dibutuhkan
-          Struktur pembiayaan(sumber)
-          Pemilihan investasi
-          IRR, NPV, Payback Period vs Interst Rate

B.     Konsep penelitian


 




















BAB III
PEMBAHASAN

A.    Profil Jembatan Mahakam Vs Jembatan Mahulu

JEMBATAN MAHAKAM   
            Jembatan Mahakam (atau Jembatan Mahkota I) adalah sebuah jembatan yang dibangun di atas alur Sungai Mahakam yang menghubungkan kawasan Samarinda kota dengan wilayah kecamatan Samarinda Seberang. Jembatan tersebut sangat vital bagi pengguna kendaraan sebagai jalur keluar masuk kendaraan dari dan menuju luar kota Samarinda. Jembatan Mahakam dibangun pada tahun 1987 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Jembatan Mahakam memiliki ciri-ciri rangka baja berbentuk segitiga dan tulisan "JEMBATAN MAHAKAM" berbentuk setengah lingkaran. Jembatan dibangun dengan biaya konstruksi Rp7 miliar oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dengan panjang 400 meter, lebar 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter di atas permukaan aspal. Jembatan ini memiliki lajur pejalan kaki di sampingnya.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1b/Mahakam_Bridge_%281%29.jpg/250px-Mahakam_Bridge_%281%29.jpg

-          Perkembangan

Pada tahun-tahun setelah peresmian Jembatan Mahakam. Jembatan Mahakam adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan daerah Mahakam bagian utara dan Mahakam bagian selatan. Kurang lebih 20 tahun Jembatan Mahakam menjadi penghubung antara Samarinda Seberang, Samarinda|Samarinda Seberang dengan Samarinda Kota, Pemerintah Kota Samarinda mulai membangun dua jembatan untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di Jembatan Mahakam. Dua jembatan itu adalah jembatan Mahakam Ulu atau Mahulu (dibangun di Kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang, Samarinda|Sengkotek) dan jembatan Mahkota II (dibangun di Palaran, Samarinda|Palaran).
Nama resmi
Jembatan Mahakam
Jembatan Mahkota
Mengangkut
kendaraan R4, R2, dan pejalan kaki
Melintasi
Daerah
Panjang total
400 meter
Mulai dibangun
1982
Selesai dibangun
Dibuka
Tol
Tidak berbayar

JEMBATAN MAHULU
Jembatan Mahakam Ulu (disingkat Mahulu) adalah sebuah jembatan yang menghubungkan kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang dengan kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang yang membentang di atas aliran sungai Mahakam. Awalnya jembatan ini akan digunakan sebagai antisipasi kemacetan di saat PON XVII di Samarinda, Kalimantan Timur. Akan tetapi jembatan ini tak bisa digunakan saat PON XVII karena pembangunannya yang belum selesai dan molor dari target semula, yaitu selesai pada April 2008. Jembatan ini ditargetkan selesai akhir tahun 2008.
Kemudian Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Jembatan Mahulu pada tanggal 15 Juli 2009, bersamaan dengan proyek-proyek lain yang sedang digiatkan di Kalimantan Timur. Koordinat: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/WMA_button2b.png/17px-WMA_button2b.png0.55601°LS 117.08355°BT

-          Struktur jembatan
Jembatan Mahakam Ulu memiliki bentang tengah 200 meter dengan panjang keseluruhan jembatan 789 meter. Panjang jembatan itu belum termasuk jalan pendekat. Lebar jembatan adalah 11 meter, sementara tinggi jembatan dengan permukaan air sungai tercatat 18 meter. Jembatan ini mempunyai bentang lingkar baja yang menjadi ciri khas jembatan
            http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3c/Jembatan_Mahakam_Ulu_%282%29.jpg/200px-Jembatan_Mahakam_Ulu_%282%29.jpghttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/36/Jembatanmahulu3.jpg/200px-Jembatanmahulu3.jpg


B.     Aspek Pasar
JEMBATAN MAHAKAM
·         pengguna jalan umunnya meenggunakan kendaraan biasa seperti mobil dan motor
·         sebagai penghubung jalan samarinda Samarinda Kota dengan Samarinda Sebrang
·         mempermudah akses penyebrangan Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang atau sebaliknya
·         masyarakat lebih ramai melewati jembatan ini, meskipun jalannya sedikit mulai rusak
·         ketergantungannya saat banyak masyarakat yang melewati jembatan ini, sebab jembatan ini merupakan jalan utama menuju Samarinda Kota dari Samarinda Seberang atau sebaliknya. Dan jembatan ini akses paling cepat menuju Samarinda Seberang di banding melewati jembatan Mahulu
JEMBATAN MAHULU
·         Pengguna jalan adalah jenis kendaraan besar seperti truk barang dan kendaraan-kendaraan berat lainnya
·         Sebagai penghubung antara kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang dengan kelurahan Sengkotek
·         Mempermudah akses penyebrangan antara kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang dengan kelurahan Sengkotek
·         Walaupun jembatan ini lebih lebar tetapi jarak tempuh untuk ke jembatan ini lebih jauh
·         Ketergantungan pengguna jalan kepada jembatan ini terjadi padda saat jalan jembatan tersebut digunaksan sebagai antisipasi kemacetan dan sebagai jembatan alternatif setelah jembatan Mahakam


C.     Aspek Manajemen
JEMBATAN MAHAKAM
·         Pengaturan lalu lintas di jembatan ini khususnya pada saat jam sibuk yaitu pada saat jam pergi dan jam pulang kantor, yaitu dengan menggunakan bantuan pihak Kepolisian dengan menggunakan system buka tutup untuk kendaraan roda 2 dan roda 4 secara bergantian.
JEMBATAN MAHULU
·         Untuk jembatan ini tidak adanya pengaturan khusus selain jalur ini memang di khususkan untuk kendaraan besar dan kendaraan umum lainnya (bebas).

D.    Aspek Tekhnologi dan Informasi
Dari aspek teknologi, jembatan Mahakam kota I atau di singkat dengan jembatan mahkota I ini mempunyai system teknologinya memiliki lampu penerangan yang sangat baik di bandingkan dengan jembatan Mahakam ulu atau yang disingkat dengan jembatan mahulu.
Kemudian dari segi informasi jembatan mahkota I ini lebih banyak di kenal dari pada jembatan mahulu, di akibatkan dengan dibuatnya jembatan yang lebih dahulu dan dari segi tempat juga dekat dengan pemukiman penduduk sedangkan untuk aspek informasi di jembatan mahulu ini karena masih baru dan kemudian jembatan ini juga jauh dari pemukiman penduduk serta akses jalan menuju ke jembatan tersebut masih kurang baik makanya jembatan ini hanya di dominanin dengan kendaraan berat.

E.     Aspek Pesaing
Kedua jembatan ini yaitu Jembatan Mahakam dan Jembatan Mahulu tidak memiliki aspek pesaing tetapi bersama-sama bertugas membantu kelancaran lalu lintas akses keluar masuk Samarinda.

F.      Kesimpulan Studi Kelayakan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda, demi perbaikan kedepannya,,,, Terima Kasih