BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seiring
dengan berkembangnya zaman, baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya,
teknologi, politik, komunikasi yang satu sama lainnya saling berkaitan dan
saling mempengaruhi khususnya dalam
bidang ekonomi yang saat ini banyak didominasi oleh adanya persaingan antar
pelaku-pelaku ekonomi yakni Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan-perusahaan
Swasta dan Perusahaan-perusahaan Jasa. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup
dan sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan
dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan.
Perusahaan Jasa merupakan salah satu bentuk kerja
sama dalam bidang perekonomian, khususnya
bergerak di bidang pelayanan yang bertujuan untuk melayani dan memenuhi
kebutuhan masyarakat, dan diharapkan mampu bersaing dengan perusahaan jasa
lainnya yang ada di Indonesia. Terkait hal tersebut PT Buran Nusa Respati yang berlokasi di Jalan
Pulau Samosir No. 6 Samarinda yang merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang Jasa Pelayanan dan hasil produksinya berupa Speed Boat dan kapal yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai sarana pelayaran
Nasional. Kegiatan usahanya adalah memperoduksi Speed Boat dan Kapal yang kemudian dijual dan disewakan kepada
perusahaan yang menggunakan jasa pelayaran.
PT Buran Nusa
Respati dalam menjalankan kegiatan operasional usahanya tentunya harus selalu
memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi perputaran modal kerjanya karena dalam
menjalankan aktivitas usahanya selalu membutuhkan modal kerja, akan tetapi
kebutuhan akan modal kerja sering tidak diimbangi dengan pengelolaan yang baik
dari pihak manajemen sehingga menimbulkan kekurangan bahkan kelebihan modal
kerja. Selain itu kinerja perusahaan tersebut dapat dilihat dari penggunaan
modalnya terhadap pengelolaan kegiatan perusahaan sehari-hari dan bila modal
tersebut tidak digunakan secara efektif dan efisien dapat dikatakan pengelolaan
perusahaan mengalami hambatan dalam manajemennya.
Pada
dasarnya tujuan perusahaan didirikan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal,
menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan mencapai kesejahteraan masyarakat
sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, disamping itu setiap perusahaan akan
selalu mengembangkan atau memperluas usahanya. Untuk itu, maka bagi setiap
perusahaan di dalam mengelola usahanya selalu membutuhkan modal kerja yang
cukup. Kebutuhan modal kerja perlu diperhitungkan secara cermat dan tepat,
sehingga perusahaan dapat mengalokasikan modal kerja secara baik dan tepat,
dalam arti menggunakannya secara efektif dan efisien.
Adanya modal
kerja yang cukup adalah sangat penting karena dengan modal kerja yang cukup
dalam artian modal kerja yang tersedia sesuai dengan kapasitas usahanya, hal
tersebut memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan se-ekonomis
mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam menghadapi bahaya-bahaya
yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kesulitan keuangan, akan tetapi
dengan modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif
dan hal tersebut akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan, sebaliknya adanya
ketidak cukupan dalam modal kerja merupakan sebab utama kagagalan suatu
perusahaan, oleh karena itu alat
analisis perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan
perputaran modal kerja merupakan suatu analisis yang
menggambarkan seberapa besar kebutuhan modal kerja dan perubahan unsur-unsur
modal kerja selama periode yang bersangkutan serta dapat mengetahui seberapa
efektif modal kerja dalam perusahaan tersebut, dimana modal kerja merupakan
dana yang harus tersedia dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk
menjalankan kegiatan operasinya sehari-hari.
Tabel 1.1 PERBANDINGAN JUMLAH MODAL
KERJA, PENDAPATAN, DAN LABA OPERASI
TAHUN 2008-2010
Keterangan
|
Tahun 2008
|
Tahun 2009
|
Tahun 2010
|
Modal
Kerja
|
Rp
5.383.686.221,00
|
Rp 10.088.321.451,08
|
Rp
14.256.729.606,84
|
Pendapatan
|
Rp 10.018.221.050,00
|
Rp 11.424.830.760,00
|
Rp
12.443.051.810,00
|
Laba Operasi
|
Rp 2.058.111.426,00
|
Rp 2.965.883.007,44
|
Rp 3.501.281.006,47
|
Sumber : Laporan Keuangan PT Buran Nusa
Respati Samarinda,
Tahun 2011
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah modal kerja,
pendapatan dan laba operasinya pada tahun 2008 sampai dengan 2010 mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya. Namun mengenai
modal kerja dan tingkat labanya masih perlu dianalisis
lebih lanjut, apakah efisien dalam penggunaannya, karena peningkatan yang terjadi pada pendapatan juga
diikuti dengan peningkatan pada aktiva perusahaan. Di samping itu, efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba
yang diperoleh dengan aktiva yang menghasilkan laba tersebut. Oleh sebab itu
maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Perputaran
Modal Kerja pada PT
Buran Nusa Respati Di Samarinda”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka yang menjadi pokok permasalahan akan dianalisis dibahas dalam studi
ini adalah sebagai berikut: “Apakah
tingkat perputaran modal kerja pada PT Buran Nusa Respati Samarinda pada tahun
2008-2010 mengalami peningkatan atau penurunan? “.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai sehubungan
dengan penelitian studi yang dilakukan adalah untuk menganalisis tingkat
perputaran modal kerja yang dicapai perusahaan.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian studi ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagi
perusahaan : Sebagai bahan informasi bagi pihak perusahaan yang dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan jangka pendek maupun
jangka panjang bagi kelanjutan operasional perusahaan dalam hal perputaran modal kerjanya.
b. Bagi
kalangan akademisi : Sebagai bahan referensi bagi mereka yang mengambil mata
kuliah manajemen keuangan atau bagi penulisan penelitian sejenis.
c. Bagi
penulis : Sebagai pengembangan pengetahuan tentang implementasi teori manajemen
keuangan pada perusahaan.
BAB II
DASAR TEORI
A. Manajemen Keuangan
1. Pengertian
Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan (financial management) merupakan manajemen
yang mengelola masalah keuangan perusahaan, di mana manajemen keuangan sangat
berperan dalam keberhasilan suatu perusahaan. Pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen keuangan yang efektif dan efisien sangat menunjang dalam mencapai
sasaran jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang perusahaan yaitu
perolehan keuntungan, pertumbuhan dan perluasan usaha, karena manajemen
keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan
keuangan.
Fungsi
manajemen keuangan merupakan faktor pendukung dalam mengendalikan semua
aktivitas yang terjadi di perusahaan itu sendiri, baik secara internal maupun
eksternal serta dalam hal pengambil keputusan dalam perusahaan guna mencapai
tujuan yang diharapkan oleh perusahaan baik tujuan jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang karena hal tersebut berkaitan erat dalam memaksimalkan nilai
perusahaan. Secara khusus, fungsi keuangan tiap perusahaan berbeda satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. perbedaan ini biasanya tergantung dari
jenis usaha yang dijalankan serta besar kecilnya aktivitas perusahaan tersebut.
oleh sebab itu dari fungsi manajemen keuangan ini, perusahaan dapat menentukan
seberapa besar kemampuan yang dimiliki dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya.
Sehubungan
dengan hal tersebut, agar dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai
pengertian manajemen keuangan, maka berikut ini beberapa definisi yang di
kemukakan oleh para ahli manajemen keuangan, yaitu:
Menurut Brigham yang
dikutip oleh Kasmir (2010:22), mengemukakan pendapatnya bahwa:
“ manajemen
keuangan adalah seni (art) dan ilmu (science), untuk me-manage uang, yang
meliputi proses, institusi/lembaga, pasar dan instrument yang terlibat dengan
masalah transfer uang diantara individu, bisnis, dan pemerintah”.
Menurut Sutrisno (2009:3), mengemukakan pendapatnya
mengenai pengertian manajemen keuangan sebagai berikut:
“Manajemen
keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana
perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien”.
Gafenski dan Brigham (2000:6) mendefinisikan
manajemen keuangan sebagai berikut :
“Financial management is defined by
the function and responsibilities of financial manager are planning, for
acquiring and utilizing fund in way that maximize the efficiency of the organization’s
operation”.
Pengertian
dari kutipan tersebut adalah Manajemen Keuangan didefinisikan sebagai fungsi
dan tanggung jawab manajer keuangan yaitu merencanakan, mencari dan
memanfaatkan dana dengan cara untuk memaksimumkan efesiensi dari kegiatan atau
operasi perusahaan.
Menurut Johnson (2000:10) menyatakan bahwa, Financial management is maxzimize net
present value or wealth by seeing that cash is on hand to pay bills on time,
and to assist in the most profitable allocation of resource within the firm.
Apabila diterjemahkan secara bebas manajemen
keuanangan adalah mengusahakan adanya uang setiap waktu guna membayar kebutuhan
yang diperlukan dan membantu memperoleh laba semaksimal mungkin dalam jangka
waktu yang panjang dari alokasi faktor-faktor produksi dalam satu perusahaan.
Menurut horne (2000:2) menyatakan bahwa, financial management is concerned the
acquisition, financing and management of assets with some overall goal in mind.
Apabila diterjemahkan secara bebas
manajemen keuangan adalah secara aktivitas berhubungan dengan perolehan,
pendapatan dan pengelolaan aktiva dengan bebera tujuan menyeluruh.
Berdasarkan beberapa definisi
mengenai manajemen keuangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi
manajemen keuangan pada dasarnya terdiri atas dua fungsi :
a.
Fungsi Memperoleh dana (obtaining of funds) atau fungsi
pendanaan yang dalam pelaksanaannya manajer keuangan harus mengambil keputusan
pemilihan alternatif pendanaan atau keputusan pendanaan (financing decision), dan
b.
Fungsi menggunakan atau mengalokasikan
dana (use / allocation of funds) yang
dalam pelaksanaannya manajer keuangan harus mengambil keputusan pemilihan
alternatif investasi.
Tujuan dari manajemen keuangan itu
sendiri harus melalui dua pendekatan dalam mencapai tujuannya, menurut Kasmir (2010:13) yaitu:
a.
Profit risk
approach,
dalam hal ini berkaitan dengan seorang manajer tidak sekedar mengejar
maksimalisasi profit, akan tetapi juga harus mempertimbangkan resiko yang bakal
dihadapi serta harus terus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
seluruh aktivitas yang dijalankan dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.
Secara garis besar profit risk approach terdiri dari:
a)
Maksimalisasi
profit
b)
Minimal
risk
c)
Maintain control
d)
Achieve
flexibility
(careful management of fund and
activities).
b. Liquidity and profitability, merupakan
kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana seorang manajer keuangan mengelola
likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Dalam hal likuiditas, manajer
keuangan harus sanggup untuk menyediakan dana (uang kas) untuk membayar
kewajiban yang sudah jatuh tempo secara tepat waktu dan mampu me-manage
keuangan perusahaan sehingga mampu meningkatkan laba perusahaan dari waktu ke
waktu serta mampu mengelola aset perusahaan sehingga terus berkembang dari
waktu ke waktu.
Demikian dapat
disimpulkan bahwa pengertian manajemen keuangan mempunyai arti yang sama dengan
manajemen pembelanjaan. Dan dari berbagai konsep yang digunakan oleh ahli
ekonomi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah suatu
manajemen dana yang berhubungan dengan bagaimaan cara untuk mendapatkan dana
bagi suatu perusahaan, serta bagaimana cara untuk menggunakan dana yang ada
tersebut dengan cara yang paling efisien sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
2.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan
merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun
buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
dan posisi perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Biasanya
laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk
kepentingan intern perusahaan dan adapun untuk laporan lebih luas dilakukan 1
tahun sekali. Laporan keuangan juga akan menentukan langkah apa yang yang
dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan, dengan melihat berbagai persoalan
yang ada, baik kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam
memanfaatkan peluang yang ada dan menghadapi atau menghindari ancaman yang
mungkin timbul sekarang dan dimasa yang akan datang.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas, maka beberapa ahli memberikan definisi-definisi yang
dapat membantu dalam pemahamannya.
Menurut Myer yang dikutip oleh Munawir (2007:5)
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah:
“Dua daftar yang
disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar
itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau
daftar rugi-laba dan telah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk
menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak
dibagikan (laba yang ditahan)”.
Menurut Kasmir
(2010:66), mendefinisikan pengertian laporan keuangan adalah: “Laporan keuangan
merupakan laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini
dalam suatu periode tertentu”.
Kemudian menurut
Sadeli ( 2000 : 18 ) pengertian laporan keuangan adalah laporan tertulis yang
memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan
perubahan-perubahan, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu.
Menurut Baridwan (
2004 : 18 ) Laporan Keuangan yang disusun oleh manajemen biasanya terdiri dari
:
a.
Neraca, yaitu
laporan yang menunjukan keadaan keuangan suatu perusahaan pada tanggal
tertentu.
b.
Laporan Laba Rugi ,
yaitu laporan yang menunjukan hasil usaha dan biaya-biaya selama suatu periode
akuntansi.
c.
Laporan perubahan
modal, yaitu laporan yang menunjukan sebab-sebab perusahaan modal
dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah modal pada akhir periode.
Dengan melihat
laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan, dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, ke efektifan pengunaan
aktiva, hasil usaha untuk pendapatan yang diperoleh, dan beban yang dibayar
perusahaan yang bersangkutan.
Laporan Keuangan
bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progres report laporan
keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi
menurut Munawir ( 2007 : 6 ) dalam bukuya Analisis Laporan Keuangan. Sifat laporan
keuangan antara lain :
a.
Fakta
yang telah dicatat ( Recorded fact )
b.
Perinsip-perinsip
dan Kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi ( accounting convention and
postulate )
c.
Pendapat
pribadi ( personal judgment )
Tujuan laporan
keuangan menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002 : 24) dalam buku Akuntansi
Intermediate yang diterjemahkan oleh
Emil Salim antara lain :
1.
Sebagai informasi
yang berguna dalam membuat keputusan investasi.
2.
Sebagai informasi
yang berguna dalam penilaian prospek arus kas masa depan.
3.
Sebagai informasi
mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan
perubahan didalamnya.
Sedangkan menurut Sadeli ( 2000 : 18-19 ) tujuan laporan keuangan,
antara lain :
1.
Menyajikan
informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban.
2.
Menyajikan
informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan
sebagai hasil dari kegiatan usaha.
3.
Menyajikan
informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih yang bukan
berasal dari kegiatan usaha.
4.
Menyajikan
informasi lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan para pemakainya.
Berikut akan
dijelaskan komponen laporan keuangan, untuk lebih memahami mengenai unsur-unsur
laporan keuangan itu sendiri. Pada umumnya bentuk-bentuk laporan keuangan
sebagai berikut :
2.1 Neraca
Neraca merupakan laporan yang
menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan
(ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Artinya, dari suatu neraca akan
tergambar berapa jumlah harta, kewajiban, dan modal suatu perusahaan. Neraca
dapat dibuat untuk mengetahui kondisi (jumlah dan jenis) harta, utang dan modal
perusahaan pada tanggal tertentu, maksudnya neraca dibuat dalam waktu tertentu
setiap saat dibutuhkan, namun yang pasti, biasanya akhir tahun atau kuartal.
Menurut Horne yang dikutip oleh Kasmir (2010:69),
pengertian neraca adalah sebagai berikut:
“Neraca adalah
ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan
total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik”.
Menurut Sutrisno (2009:9), mendefinisikan pengertian
neraca sebagai berikut:
“Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi
keuangan seuatu perusahaan pada saat tertentu yang mempunyai dua sisi, sisi
debit dan sisi kredit”.
Menurut Munawir (2007:13) menyatakan bahwa: “ Neraca
adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu”.
Sedangkan menurut Jusup ( 2003 : 21 ) pengertian neraca
adalah sebagai berikut :
”Neraca atau sering
disebut juga laopran posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan
aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.”
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Dalam
neraca jumlah aktiva akan sama besar dengan jumlah pasiva terdiri dari dua
golongan kewajiban yaitu terhadap pihak luar yang disebut hutang dan kewajiban
terhadap pemilik modal yaitu yang disebut modal sehingga neraca berisi tiga
bagian utama yaitu aktiva, hutang, dan modal yang menunjukkan posisi keuangan
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Bentuk-bentuk umum neraca yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a.
Bentuk Skontro (account form)
Neraca
bentuk skontro merupakan bentuk seperti huruf “T”, oleh karena itu sering juga
disebut T form. Dalam bentuk ini neraca dibagi ke dalam 2 posisi, yaitu di
sebelah kiri berisi aktiva dan di sebelah kanan terdapat kewajiban dan modal
dan biasanya di sebut dengan bentuk horizontal.
b. Bentuk
Laporan (report form)
Neraca
bentuk laporan ini sering disebut juga bentuk vertikal yang disusun dari atas
terus ke bawah yaitu mulai dari aktiva lancar, seperti kas, bank, efek terus
komponen aktiva tetap, komponen aktiva lainnya, komponen kewajiban lancar,
komponen utang jangka panjang, dan terakhir adalah komponen modal (ekuitas).
c. Bentuk
neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan perusahaan.
Bentuk
ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang dikehendaki nampak jelas,
misalnya besarnya modal kerja netto (net
working capital) atau jumlah modal perusahaan.
2.2 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan
kondisi usaha suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Artinya, laporan
laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna
mengetahui jumlah perolehan pendapatan (penjualan) dan biaya yang telah
dikeluarkan, sehingga dapat diketahui, perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.
Pengertian Laporan Laba Rugi menurut
Brigham dan Houston (2009:50), menyatakan bahwa:
“Laporan laba
rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan
selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu kuartal atau satu
tahun”.
Sedangkan menurut Munawir (2007:26), adalah sebagai
berikut:
“Laporan laba rugi merupakan suatu
laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh
oleh suatu perusahaan selama periode tertentu”.
Menurut Kasmir (2010:81), menyatakan pengertian
laporan laba rugi ialah:
“Laporan
laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan atau penghasilan
yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dan laba rugi dalam suatu
periode tertentu”.
Berdasarkan beberapa definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi berisi tentang penghasilan dan biaya
serta merupakan gambaran keadaan (laba/rugi) yang dihadapi perusahaan dalam
periode tertentu biasanya dalam kurun waktu satu tahun.
Perusahaan umumnya menyajikan laporan rugi laba
dalam format atau susunan dan bentuk yang berbeda antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan yang lain karena belum adanya keseragaman tentang susunan
laporan rugi laba bagi tiap-tiap perusahaan. Namun prinsip-prinsip yang umumnya
diterapkan dalam perusahaan menurut Munawir (2007:26) adalah sebagai berikut:
a.
Bagian
yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan
(penjualan barang dagangan atau memberikan service)
diikuti dengan harga pokok dari barang/service
yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
b.
Bagian
kedua menunjukkan biaya-biaya operational yang terdiri dari biaya penjualan dan
biaya umum/administrasi (operating
expenses).
c.
Bagian
ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan,
yang diikuti ddngan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan (non operating/financial income dan expenses).
d.
Bagian
keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba
bersih sebelum pajak pendapatan.
Mengenai bentuk laporan rugi laba, menurut Munawir
(2007:26) terdapat dua macam bentuk yaitu :
a.
Bentuk
Single Step, yaitu menggabungkan
semua penghasilan menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok,
sehingga untuk menghitung rugi laba bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu
mengurangkan total biaya terhadap total penghasilan.
b.
Bentuk
Multiple Step, bentuk ini dilakukan
pengelompokkan yang lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara
umum.
2.3 Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang
menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Laporan ini juga
menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal.
Menurut Darsono dan Ashari (2005:24) laporan
perubahan modal adalah laporan yang menggambarkan
saldo dan perubahan hak si pemilik yang melekat pada perusahaan.
Sedangkan menurut Mardiasmo (2000:51) laporan
perubahan modal adalah laporan yang menggambarkan mengenai perubahan modal
perusahaan, yang terjadi selama periode tertentu.
Laporan perubahan modal kerja disebut juga dengan Statement of fund atau statement of financial changes.
Perubahan yang terjadi dalam modal kerja harus dibuatkan laporannya yang sering
disebut dengan nama laporan perubahan modal kerja. Secara umum laporan
perubahan modal kerja menggambarkan:
a. Posisi
modal kerja per periode
b. Perubahan
modal kerja
c. Komposisi
modal kerja
d. Jumlah
modal kerja yang berasal dari penjualan saham
e. Jumlah
modal kerja yang berasal dari utang jangka panjang
f. Jumlah
modal kerja yang digunakan untuk aktiva tetap
g. Jumlah
aktiva tetap yang telah dijual
2.4 Laporan Laba Ditahan
Pada akhir periode biasanya juga disusun laporan
yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal perusahaan. Perusahaan dengan
bentuk perseroan, perubahan modalnya ditunjukkan dalam laporan laba ditahan.
Perusahaan menahan laba untuk berbagai kepentingan, perubahan laba ditahan
terjadi karena pemegang saham biasa mengijinkan perusahaan untuk
menginvestasikan kembali dana tetapi tidak sebagai deviden.
Menurut Brigham dan Houston (2009:51),
menyatakan bahwa:
“Laporan laba ditahan adalah pernyataan
yang melaporkan berapa banyak laba perusahaan yang ditahan dalam usahanya dan
tidak dibayarkan ke devidennya”.
Sedangkan menurut Munawir (2007:27), mengemukakan
pengertian Laporan Laba Ditahan adalah:
“ Laporan laba
yang ditahan adalah laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat
diklasifikasikan tersendiri dalam laporan-laporan Rugi-laba atau dicantumkan
dalam laporan laba yang ditahan (retained
earning statement) atau dalam laporan perubahan modal, tergantung pada
konsep yang dianut perusahaan”.
Demikian
berarti laporan laba ditahan merupakan laporan laba yang diperoleh perusahaan yang
sebagian keuntungannya dapat dibayarkan sebagai dividen dan sebagian lagi
ditahan oleh perusahaan. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu
mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan
keuntungan yang ditahan (retained earning).
Dalam laporan dicantumkan pendapatan yang diperoleh pada tahun tertentu,
deviden kas dibagikan dengan perubahan saldo laba yang ditahan pada awal dan
akhir tahun tersebut.
2.5 Laporan Aliran Kas
Ringkasan
aliran kas untuk suatu periode tertentu (1 tahun). Laporan ini kadang disebut
laporan sumber dan penggunaan dana yang menunjukkan aliran operasi perushaan,
investasi dan aliran kas pendanaan serta menunjukkan perubahan kas dan surat
berharga.
3. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan
keuangan merupakan analisis terhadap
laporan keuangan yang telah disusun berdasarkan data yang relevan, serta
dilakukan dengan prosedur akuntansi dan penilaian yang benar, agar dapat
terlihat kondisi keuangan perusahaan sesungguhnya. kondisi keuangan yang
dimaksud adalah diketahuinya berapa jumlah harta (kekayaan), kewajiban (utang),
serta modal (ekuitas) dalam neraca yang dimiliki. kemudian juga akan diketahui
jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama
periode tertentu dalam mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya.
Hasil dari
analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan
kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, maka
manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. kemudian
kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan
karena kekuatan tersebut dapat dijadikan modal selanjutnya kedepan dalam
merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat sehingga hasil yang diharapkan
benar-benar tepat pula.
Pengertian
analisis laporan keuangan menurut Raharjaputra (2009:194) adalah sebagai
berikut:
“Analisis laporan keuangan merupakan proses
yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi
keuangan dan hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan”.
Menurut Kasmir
(2010:92), menyatakan bahwa ada beberapa tujuan dan manfaat dari analisis
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a.
Untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta,
kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
b.
Untuk
mengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
c.
Untuk
mengetahui kekuatan yang dimiliki.
d.
Untuk
mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
e.
Untuk
melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
f.
Dapat
juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.
Analisis
laporan keuangan adalah awal dari proses
analisa yang diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan. Dan dengan
analisis laporan keuangan ini diharapkan dapat menjawab sebuah permasalahan
terutama mengenai posisi keuangan dan hasil-hasil usaha suatu perusahaan. Hal
ini dilakukan agar akan lebih tepat untuk menilai kemajuan atau kinerja
manajemen dari periode ke periode selanjutnya.
4. Analisis Rasio Keuangan
Salah satu cara untuk melakukan analisis laporan
keuangan adalah dengan cara membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
atau antar laporan keuangan. Setelah melakukan perbandingan dapat disimpulkan
posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu agar dapat menilai
kinerja manajemen dalam periode tersebut. Perbandingan inilah yang disebut
dengan analisis rasio keuangan.
Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan
komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara
laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka
dalam satu periode maupun beberapa periode.
Hasil dari rasio keuangan inilah yang digunakan
untuk menilai kinerja manajemen dalam satu periode apakah mencapai target
seperti yang ditetapkan atau sebaliknya. Selain itu juga untuk menilai
kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan (aset) secara
efektif dan efisien agar dapat dijadikan sebagai evaluasi dalam hal-hal apa
saja yang perlu dilakukan ke depan untuk meningkatkan dan mempertahankan
perusahaan.
Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio
banyak sekali, akan tetapi secara garis besar ada 4 jenis rasio yang dapat
digunakan utnuk menilai kinerja laporan keuangan perusahaan, yaitu rasio
likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas. Untuk
lebih jelasnya berikut akan dijelaskan mengenai pengertian dan kegunaan dari
masing-masing rasio yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan.
4.1 Rasio Likuiditas
Pengertian likuiditas menurut Sutrisno (2009:215)
yaitu: “likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi”.
Kewajiban yang harus dipenuhi adalah hutang jangka
pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat
keamanan kreditur jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak
akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih.
Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila perusahaan
itu sanggup membayar utang jangka pendeknya tepat pada waktunya. Karena peranan
likuiditas itu dianggap begitu penting, maka sering pula dikatakan bahwa
likuiditas memberikan kesan pertama tentang baik buruknya suatu perusahaan.
Menurut Sutrisno (2009:216), ukuran rasio likuiditas
terdiri dari tiga alat ukur yaitu:
a. Current Ratio
Current
Ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan dengan hutang jangka pendek. Rasio yang rendah menunjukkan bahwa
perusahaan mungkin tidak akan mampu membayar utang-utangnya di masa depan pada
waktunya, terutama bila karena perubahan keadaan ada faktor-faktor yang
memperlambat penagihan-penagihan. Sebaliknya, semakin tinggi current ratio
menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya.
b. Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Quick ratio merupakan rasio
antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio
ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan
untuk melunasi hutang lancar.
c. Cash Ratio
Cash ratio adalah rasio
yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang
kas dengan hutang lancar. Aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas
adalah surat berharga.
4.2 Rasio
Aktivitas
Rasio aktivitas ini mengukur seberapa
besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Rasio aktivitas
dinyatakan sebagai perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aktiva. Elemen
aktiva sebagai penggunaan dana seharusnya bisa dikendalikan agar bisa
dimanfaatkan secara optimal. Semakin efektif dalam memanfaatkan dana semakin
cepat perputaran dana tersebut, karena rasio aktivitas umumnya diukur dari
perputaran masing-masing elemen aktiva. Rasio aktivitas juga digunakan untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Umumnya rasio ini membandingkan tingkat penjualan
dengan investasi dalam berbagai aktiva. Dasar pemikiran pemakaian rasio
aktivitas adalah asumsi bahwa harus ada keseimbangan antara tingkat penjualan
dengan tingkat investasi dalam berbagai aktiva seperti persediaan, piutang,
aktiva tetap dan lain sebagainya.
Menurut
Munawir (2007:240), rasio aktivitas adalah sebagai berikut :
“Rasio aktivitas yaitu
rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas
sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan, penagihan piutang maupun
pemanfaatan aktiva yang dimiliki.”
Rasio aktivitas terdiri dari beberapa macam yaitu sebagai
berikut:
a.
Perputaran
Persediaan (Inventory Turnover)
Persediaaan merupakan komponen utama dari
barang yang dijual, oleh karena itu semakin tinggi persediaan berputar semakin
efektif perusahaan dalam mengelola persediaan. Rasio ini berguna untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan yang ada akan diubah
menjadi penjualan.
b.
Perputaran
Piutang (Receivable Turnover)
Rasio ini menggambarkan kualitas piutang
perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam menagih
piutang yang dimiliki.
c.
Perputaran
Kas
Rasio ini digunakan untuk mengukur
perputaran kas yaitu berputarnya kas untuk menjadi kas kembali dalam jangka
waktu satu tahun. Rasio ini dihitung dengan membagi antara penjualan dengan
kas.
d.
Perputaran
Modal Kerja
Rasio ini menunjukkan kemampuan modal kerja
netto berputar dalam satu periode siklis kas dari perusahaan. Bila volume
penjualan meningkat maka investasi dalam persediaan dan piutang juga meningkat
yang berarti juga meningkatnya modal kerja.
e.
Perputaran
Aktiva (Assets Turnover)
Merupakan ukuran efektifitas pemanfaatan
aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin besar perputaran aktiva semakin
efektif perusahaan mengelola aktivanya.
4.3 Rasio Leverage
Menurut Kasmir (2010:112), rasio
leverage atau rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang, artinya berapa besar beban
utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Rasio leverage menunjukkan seberapa
besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai dengan hutang. Apabila perusahaan
tidak mempunyai leverage atau leverage
factornya = 0 artinya perusahaan dalam beroperasi sepenuhnya menggunakan
modal sendiri atau tanpa menggunakan hutang. Semakin rendah leverage factor, perusahaan mempunyai
resiko yang kecil bila kondisi ekonomi merosot.
Perusahaan dengan rasio leverage yang rendah,
memiliki resiko kecil apabila kondisi perekonomian menurun, tetapi sebaliknya,
apabila kondisi perekonomian sedang naik (boom)
perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan (return) yang relatif besar. Keputusan
tentang penggunaan leverage harus dipertimbangkan dengan seksama antara
kemungkinan resiko (risk) dengan
tingkat keuntungan (expected return)
yang akan diperoleh. Rasio-rasio leverage terdiri dari beberapa macam, yaitu
sebagai berikut:
a.
Rasio Hutang (Debt Ratio atau Total Debt to Total Asset Ratio)
Rasio
ini mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari hutang. Hutang yang
dimaksud di sini adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik yang
berjangka pendek maupun yang berjangka panjag. Debt ratio yang rendah dapat menyebabkan tingkat keamanan dana
perusahaan menjadi semakin baik dan kreditor lebih menyukai ini.
b.
Rasio Hutang dengan Modal (Debt to Equity Ratio)
Rasio
ini merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal
sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit
dibanding dengan hutangnya. Sebaiknya besarnya hutang tidak boleh melebihi
modal sendiri agar beban tetapnya tidak
terlalu tinggi. Untuk pendekatan konservatif besarnya hutang maksimal sama
dengan modal sendiri, artinya debt to
equity-nya maksimal 100%.
c.
Rasio Laba sebelum Bunga dan Pajak (Time Interest Earnet Ratio atau Coverage
Ratio)
Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan
laba yang diperolehnya, atau mengukur berapa kali besarnya laba bisa menutup
beban bunganya. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa laba yang tersedia
untuk membayar biaya bunga semakin besar.
d.
Fixed
Charge Coverage Ratio
Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk
pembayaran deviden saham preferan, bunga, angsuran pinjaman, dan sewa.
e.
Debt
Service Ratio
Merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi beban
tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman.
4.4 Rasio Profitabilitas
Keuntungan merupakan hasil dari kebijaksanaan yang
diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa besar tingkat
keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar tingkat
keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Hal
ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
Pentingnya rasio profitabilitas ini karena untuk
dapat melangsungkan usahanya, suatu perusahaan haruslah berada pada posisi yang
menguntungkan (profitable) dan tanpa
adanya keuntungan ini akan sulit bagi perusahaan tersebut untuk bisa menarik
modal dari luar.
Rasio profitabilitas terdiri dari beberapa macam
yaitu sebagai berikut :
a.
Gross
Profit Margin
Rasio
ini berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang
yang dijual.
b.
Net
Profit Margin
Rasio
ini menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh oleh perusahaan untuk
setiap penjualan yang dilakukan.
c.
Return
on Asset
Rasio
ini sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi. Rasio ini menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah
asset yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah
perusahaan ini efesien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional
perusahaan.
d.
Return
On Equity (Rate of Return on net Worth)
Rasio
ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai
rentabilitas modal sendiri. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih setelah
dipotong pajak atau EAT.
e.
Return
on Investment
Merupakan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk
menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio
ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT
f.
Earning
Per Share (EPS)
Merupakan
ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham
pemilik. Laba yang digunakan sebagai ukuran adalah laba bagi pemilik atau EAT.
5. Pengertian Modal
Semakin berkembangnya teknologi yang mendukung
munculnya spesialisasi dalam perusahaan serta semakin berkembangnya perusahaan,
maka modal sebagai salah satu faktor produksi memiliki arti yang sangat penting
dan merupakan jantung dari sebuah perusahaan. Tanpa adanya modal maka
perusahaan dapat dipastikan tidak akan dapat melanjutkan kegiatan operasionalnya.
Modal dibutuhkan untuk membelanjai atau membiayai
operasi sehari-hari, dengan harapan dana yang telah dikeluarkan tersebut dapat
kembali lagi dalam waktu yang relatif singkat untuk selanjutnya dikeluarkan
lagi untuk membiayai operasi perusahaan dan begitu seterusnya.
Menurut Munawir (2007:19) mengartikan modal adalah sebagai
berikut:
“Modal
merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus, dan laba yang ditahan atau
kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang-hutangnya”.
Menurut Riyanto (2010:17), pengertian modal adalah
sebagai berikut:
“Modal dapat
diartikan yang bersifat klasik dan non-physical oriented, pengertian modal yang
klasik adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memprodusir lebih
lanjut, sedangkan yang bersifat non-physical oriented adalah modal ditekankan
pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung
dalam barang-barang modal”.
Berdasarkan uraian diatas maka modal dapat
didefinisikan sebagai berikut, modal merupakan hak pemilik atas harta
perusahaan atau kelebihan nilai harta perusahaan daripada jumlah
hutang-hutangnya yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan.
6. Modal Kerja
Modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk
membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka
waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki
suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar atau
dengan kata lain modal kerja merupakan investasi yang ditanamkan dalam aktiva
lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat berharga, piutang,
sediaan, dan aktiva lancer lainnya. Biasanya modal kerja digunakan untuk
beberapa kali kegiatan dalam satu periode.
Berikut beberapa pengertian modal kerja yang
dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
Pengertian
modal kerja menurut Keown (2005:190)
adalah sebagai berikut:
“Modal kerja merupakan masalah pembiayaan jangka
pendek yang muncul dalam pengelolaan investasi perusahaan pada asset lancar dan
penggunaan utang jangka pendeknya”.
Weston dan Copeland (2000:209) pengertian modal
kerja sebagai berikut:“Working Capital is
defined as current assets minus current liabilities. Thus, working capital
represents the firm’s investment in cash, marketable securities, accounts
receivable, and inventories less the
current liabilities used to finance the current assets.“
Dari pengertian di atas, modal kerja adalah selisih
antara aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupkan
investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi
hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
Menurut Sutrisno (2009:39), mengemukakan pendapatnya
mengenai pengertian modal kerja sebagai berikut:
“Modal kerja
adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah
buruh, membayar hutang, dan pembayaran lainnya”.
Sedangkan menurut Raharjaputra
(2009:156), pengertian modal kerja adalah:
“Modal
kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek atau disebut juga sebagai
aset lancar (current assets), diantaranya adalah kas/bank, persediaan, piutang,
investasi jangka pendek dan biaya dibayar di muka”.
Terdapat dua konsep utama dalam modal kerja yaitu Net Working Capital atau modal kerja
netto dan Gross Working Capital atau
modal kerja bruto. Modal kerja netto adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar,
sedang modal kerja bruto adalah semua pos aktica lancar yang terdiri dari kas,
surat berharga, piutang, dan persediaan.
Kasmir (2010:211-212) mengemukakan tiga konsep
mengenai modal kerja yang sering digunakan untuk analisis yaitu:
a.
Modal
kerja kuantitatif, pada konsep ini menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh
aktiva lancar dan perlu mendapat perhatian dalam bagaimana mencukupi kebutuhan
dana untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek, karena konsep ini tidak
mementingkan kualitas modal kerja yang dibiayai oleh utang jangka panjang atau
jangka pendek atau pemilik modal sehingga kelangsungan operasi perusahaan belum
terjamin. Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital).
b.
Modal
kerja kualitatif, merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas modal
kerja dalam melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban
lancar. Aktiva lancar yang lebih besar dari kewajiban lancar menunjukkan
kepercayaan para kreditur kepada pihak perusahaan sehingga kelangsungan operasi
perusahaan akan lebih terjamin dengan dana pinjaman dari kreditur. Konsep ini
disebut modal kerja bersih (net working
capital).
c.
Modal
kerja fungsional, menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam
memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan
untuk meningkatkan laba perusahaan. Makin banyak dana yang digunakan sebagai
modal kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan laba, demikian pula
sebaliknya, jika dana yang digunakan sedikit, maka laba pun menurun. Akan
tetapi dalam kenyataaannya terkadang kejadiannya tidak selalu demikian.
Berdasarkan definisi modal kerja tersebut dikatakan
bahwa modal kerja menurut konsep kuantitatif hanya melihat modal kerja dari
aktiva lancar saja, yang mana tidak melihat apakah modal kerja tersebut
dibiayai dari pemilik, hutang jangka pendek, hutang jangka panjang bahkan yang
besar belum tentu memberikan jaminan akan kelancaran operasi perusahaan. Konsep
kualitatif menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang menunjukkan tingkat
keamanan bagi para kreditur dan menjamin kelangsungan kegiatan perusahaan. Dan
pada konsep fungsional menekankan pada bagaimana memperoleh laba perusahaan
dari dana yang digunakan sebagai modal kerja.
Selanjutnya menurut Taylor yang dikutip oleh Sutrisno
(2009:41-42) mengelompokkan modal kerja ke dalam dua jenis sebagai berikut:
a. Modal kerja
permanen, adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan agar
perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam yakni:
a)
Modal
kerja primer, adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam perusahaan untuk
menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.
b)
Modal
kerja normal, merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi
dengan tingkat produksi normal.
b. Modal kerja variabel, adalah modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang
mempengaruhi perusahaan. Modal kerja variabel terdiri dari:
a)
Modal
kerja musiman, merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila
ada fluktuasi kegiatan perusahaan.
b)
Modal
kerja siklis, adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
fluktuasi konjungtur.
c)
Modal
kerja darurat, adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.
Adanya modal kerja yang cukup, dapat memudahkan
perusahaan dalam menghadapi segala bahaya yang mungkin dapat timbul karena
adanya krisis keuangan. Berikut ini adalah tujuan dari modal kerja :
a. Modal kerja
digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas
suatu perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja.
b. Dengan
modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban
pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh tempo dan segera harus
dibayar secara tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal kerja.
c. Memungkinkan
perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditur, apabila rasio
keuangannya memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.
d. Memungkinkan
perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup.
e. Memungkinkan
perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan dengan
kemampuan yang dimilikinya.
f. Guna memaksimalkan
penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba.
g. Perusahaan
mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai
aktiva lancar.
Masing-masing perusahaan harus dapat menjaga jumlah
modal kerja yang dimilikinya agar selalu dalam jumlah yang cukup tidak
berlebihan dan tidak juga kekurangan. Sebab-sebab terjadinya kelebihan pada
modal kerja antara lain :
a. Pengeluaran
obligasi/saham dalam jumlah yang lebih besar dari yang diperlukan.
b. Penjualan
aktiva tak lancar yang tak diganti.
c. Terjadinya
laba operasi yang tidak digunakan untuk pembayaran dividen, untuk pembelian
aktiva tetap atau untuk tujuan lain yang serupa.
d. Konversi/perubahan
dari aktiva tetap ke dalam modal kerja.
e. Karena
akumulasi/penimbunan sementara dari berbagai dana yang disediakan untuk
investasi, expansi dan sebagainya.
Selain itu perusahaan juga dapat kekurangan modal
kerja yang disebabkan antara lain oleh :
a. Karena
kerugian usaha.
b. Kebijakan
deviden yang kurang baik.
c. Penggunaan
modal kerja untuk memperoleh aktiva tak lancar.
d. Kenaikan
tingkat harga umum.
e. Perusahaan
melakukan ekspansi tetapi tidak diperoleh tambahan modal kerja.
Dalam ketersediaan modal kerja yang dibutuhkan
perusahaan harus segera terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena untuk
memenuhi kebutuhan modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah selalu mudah.
Hal ini di sebabkan terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung
kepada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, pihak manajemen
dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan terutama kebijakan dalam upaya
pemenuhan modal kerja harus selalu memperhatikan faktor-faktor tersebut. Adapun
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi modal kerja antara lain tergantung dari:
a. Jenis
perusahaan
Jenis
perusahaan meliputi dua macam, yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
dan non jasa (industri). Kebutuhan modal kerja dalam perusahaan industry lebih
besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Oleh karena itu, kegiatan
perusahaan sangat menentukan kebutuhan akan modal kerjanya agar pengelolaan
modal kerjanya lebih efektif dan efisien.
b. Syarat
kredit
Syarat
kredit atau penjualan yang pembayarannya dapat dilakukan dengan cara mencicil
(angsuran) juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan
bisa juga dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya adalah melalui
penjualan secara kredit karena penjualan barang secara kredit dapat memberikan
kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayarannya
diangsur (dicicil) beberapa kali untuk jangka waktu tertentu.
c. Waktu
produksi
Untuk
waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang.
Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan makin
besar modal kerja yang dibutuhkan dan begitu pula sebaliknya makin pendek waktu
yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang, maka makin kecil modal kerja
yang dibutuhkan.
d. Tingkat perputaran
sediaan
Pengaruh
tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaan
karena makin kecil atau rendah tingkat perputaran, maka kebutuhan modal kerja
makin tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, dibutuhkan perputaran
sediaan yang cukup tinggi agar memperkecil resiko kerugian akibat penurunan
harga serta mampu menghemat biaya penyimpanan dan pemeliharaan sediaan.
Pada pengukuran perputaran modal kerja sangat sulit
untuk menentukan alat analisis yang tepat untuk digunakan. Namun salah satu alat
analisis yang umum digunakan untuk perhitungan perputaran modal kerja adalah
analisis rasio aktivitas di antaranya perputaran modal kerja, perputaran
piutang, perputaran persediaan dan perputaran kas. Perhitungan ini menunjukkan
dasar apakah modal kerja di perusahaan tersebut telah efektif atau tidak sesuai
kondisi dalam perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa manajemen dalam modal kerja sangat diperlukan oleh perusahaan
terutama untuk beberapa alasan diantaranya modal kerja yang terlalu besar dari
kebutuhan nyata akan mengakibatkan tidak efisiennya penggunaan modal tersebut.
Sebaliknya, bila modal kerja tersebut terlalu kecil jumlahnya juga akan
mengganggu jalannya operasi perusahaan. Jadi dengan adanya modal kerja yang
cukup, dapat memudahkan perusahaan dalam menghadapi segala bahaya yang mungkin
ditimbulkan karena krisis keuangan.
B. Kerangka Pikir
Berikut ini adalah gambaran tinjauan penyusunan
mengenai perputaran
modal kerja yang terdapat dalam bagan kerangka pikir penelitian di bawah ini:
|
|
|
|
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
C. Definisi Konsepsional
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan dasar
teori yang telah dikemukakan, maka perlu diberikan batasan pada penulisan
proposal ini sehingga dapat diperoleh arah dan pengertian yang jelas. Definisi
konsepsional dalam penulisan ini adalah suatu analisa untuk mengetahui perputaran
modal kerja perusahaan dalam melaksanakan operasinya.
Adapun yang dimaksud dengan Analisis adalah suatu
kegiatan yang bertujuan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos
yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari
masing-masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari beberpa priode
untuk suatu perusahaan tertentu.
Konsep analisis dalam studi ini digunakan dari
pendapat Kasmir (2010:224), perputaran modal kerja merupakan salah satu alat
untuk mengukur atau menilai keefektifannya modal kerja perusahaan selama
periode tertentu.
Menurut Kasmir (2010:210), modal kerja
adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari.
Modal kerja juga mengandung dua pengertian, yang pertama modal kerja kotor atau
gross working capital adalah semua
komponen yang ada di aktiva lancar secara keseluruhan dimana nilai total dari
komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja yang dimiliki
perusahaan. Sementara pengertian modal kerja bersih atau net working capital adalah seluruh komponen aktiva lancar dikurangi
dengan seluruh total kewajiban lancar (utang jangka pendek) dimana pengertian
ini sejalan dengan konsep modal kerja yang sering digunakan.
D.
Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut:
“Jika tingkat perputaran modal kerja
pada PT Buran Nusa Respati Samarinda mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai
dengan 2010, maka kinerja keuangannya semakin baik, demikian juga sebaliknya”.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Definisi operasional menjelaskan prosedur pengujian
yang disediakan untuk aplikasi empiris dari suatu konsep dan merupakan jembatan
yang menghubungkan tahap teoritis konsepsional dengan tahapan pengamatan
empiris. Definisi operasional menyatakan seperangkat prosedur yang menjelaskan
aktivitas yang dilakukan untuk penginderaan dan pengukuran dari fenomena yang
digambarkan dalam konsep tersebut.
Beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini
diberikan batasan operasional agar lebih jelas maksud, cakupannya serta
pengukurannya. Adapun indikator
yang digunakan dalam pengukuran variabel yang diteliti sebagai berikut:
a. Perputaran
modal kerja merupakan salah satu alat untuk mengukur dan menentukan
keberhasilan manajemen modal kerja dalam perusahaan. Dengan diketahuinya
perputaran modal kerja dalam satu periode, maka akan diketahui seberapa efektif
modal kerja suatu perusahaan.
b. Modal
kerja merupakan dana yang diperlukan oleh perusahaan dalam menjalankan dan
memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai yang
berputar menjadi uang tunai selama satu putaran operasi perusahaan. Sedangkan
yang dimaksud dengan satu putaran operasi adalah jangka waktu yang dibutuhkan
untuk mengubah uang tunai menjadi persediaan, piutang sampai menjadi uang
kembali. Putaran operasi ini berlangsung untuk jangka pendek maupun untuk
jangka panjang. Putaran operasi jangka pendek hanya berlaku untuk aktiva lancar
sedangkan putaran jangka panjang tidak hanya berlaku untuk aktiva lancar tetapi
juga termasuk aktiva tetap. Agar modal kerja dapat terus berputar sejalan
dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-hari, maka perusahaan perlu adanya
suatu pengendalian terhadap modal kerja itu sendiri dalam rangka mengadakan
pengawasan terhadap modal kerja sehingga modal kerja tersebut dapat digunakan
secara efektif, serta dapat dijadikan dasar pengolahan atau perencanaan modal
kerja dimasa datang. Komponen
dari modal kerja adalah asset yang likuid yang terdapat di dalam neraca.
Komponen nya adalah kas, piutang, dan sediaan.
c. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang mengukur
seberapa besar tingkat perputaran modal kerja perusahaan dalam memanfaatkan
sumber dananya. Rasio aktivitas dinyatakan sebagai perbandingan penjualan
dengan berbagai elemen aktiva. Elemem aktiva sebagai penggunaan dana seharusnya
bisa dikendalikan agar bisa dimanfaatkan secara optimal. Semakin efektif dalam
memanfaatkan dana semakin cepat perputaran dana tersebut, karena rasio
aktivitas umumnya diukur dari perputaran masing-masing elemen aktiva. Rasio
aktivitas meliputi perputaran kas, perputaran piutang, perputaran modal kerja, dan
perputaran persediaan.
B.
Rincian Data Yang Diperlukan
Sebagai bahan analisis dalam penelitian ini,
diperlukan data sebagai berikut :
1.
Gambaran umum PT Buran Nusa Respati
Samarinda.
2.
Struktur organisasi PT Buran Nusa
Respati Samarinda.
3.
Neraca PT Buran Nusa Respati Samarinda
per 31 Desember 2008-2010.
4.
Laporan laba rugi PT Buran Nusa Respati
Samarinda periode tahun berakhir 2008-2010.
5.
Data lain yang mendukung.
C. Jangkauan Penelitian
Penelitian dilakukan di PT Buran Nusa
Respati Samarinda yang beralamat di Jalan Pulau Samosir No. 6 Samarinda,
dimulai pada bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Sesuai
permasalahan yang akan diteliti, penulisan ini menitikberatkan pada laporan
keuangan perusahaan selama tiga periode yaitu tahun 2008, 2009, dan 2010 yang
terbatas pada masalah perputaran modal kerja sehingga nantinya dapat diketahui
tingkat perputaran modal kerja perusahaan serta perkembangannya selama periode
tahun 2008-2010.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penulisan ini diperoleh
melalui pengumpulan data sebagai berikut :
1.
Penelitian lapangan (field work research)
Adalah
metode penelitian yang didasarkan pada keadaan sebenarnya, dilaksanakan
langsung pada obyek yang diteliti dengan menggunakan cara:
a. Wawancara
(interview) yaitu pengumpulan data
dengan wawancara langsung terhadap pimpinan perusahaan dan karyawan pada perusahaan.
b. Dokumentasi (documentation)
Yaitu
suatu teknik pengumpulan data dengan cara melihat data-data yang ada dalam
dokumen-dokumen perusahaan. Khususnya data laporan keuangan yang berupa laporan laba rugi dan neraca,
serta struktur organisasi perusahaan.
2.
Penelitian kepustakaan (library research)
Yakni
mengumpulkan teori dan informasi yang erat hubungannya dengan penelitian
sebagai pedoman pokok untuk mencari data, dengan demikian data kepustakaan ini
sifatnya teoritis yang akan dipakai sebagai pegangan untuk mengumpul data. Data
kepustakaan diambil dari literatur-literatur dan catatan kuliah yang ada
hubungannya dengan topik penelitian ini.
3. Jenis data yang dikelompokkan adalah data
sekunder.
E. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Alat Analisis
Adapun
untuk melakukan analisis dan menguji kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan
terdahulu maka penulis menggunakan alat analisis rasio sebagaimana diuraikan
pada definisi operasional di atas sebagai berikut :
a. Perputaran Kas
Penjualan
Perputaran Kas =
Rata-rata Kas
Dikutip
dari Sutrisno (2007:48), rasio perputaran kas merupakan berputarnya kas menjadi
kas kembali dalam jangka waktu satu tahun. Rasio ini untuk mengetahui kecepatan
perputaran kas dalam periode tertentu dan dibandingkan dengan tahun berikutnya
apakah terjadi peningkatan perputaran kas atau sebaliknya.
b. Perputaran Piutang
Penjualan
Kredit
Perputaran Piutang =
Rata-rata
Piutang
Dikutip oleh Sutrisno (2009:220), rasio
perputaran piutang merupakan ukuran efektifitas pengelolaan piutang. Semakin
cepat perputaran piutang, maka efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya.
c. Perputaran
Persediaan
Harga Pokok Penjualan
Perputaran
Persediaan =
Rata-rata
Persediaan
Dikutip dari Sutrisno (2009:219), rasio
perputaran persediaan merupakan komponen utama dari barang yang dijual, oleh
karena itu semakin tinggi persediaan berputar semakin efektif perusahaan dalam
mengelola persediaan.
d. Perputaran Modal Kerja
Penjualan Bersih
Perputaran Modal Kerja =
Modal Kerja ( netto)
Dikutip
dari Kasmir (2010:225), perputaran modal kerja merupakan salah satu alat ukur
untuk menentukan keberhasilan manajemen modal kerja. Dengan diketahuinya perputaran
modal kerja (working capital turnover) dalam satu periode, maka akan diketahui
seberapa efktif modal kerja suatu perusahaan. Jadi, dapat dikatakan bahwa
perputaran modal kerja atau working capital turnover merupakan salah satu rasio
untuk mengukur atau menilai keefektifannya modal kerja perusahaan selama
periode tertentu. Pengukuran ini sebaiknya menggunakan dua periode atau lebih
sebagai data pembanding, sehingga memudahkan dalam menilainya.
2. Pengujian Hipotesis
Adapun kriteria untuk pengujian hipotesis yang telah dikemukakan adalah Analisis
Perbandingan.
Pembahasannya Ada Nda??? Bisa Saya Minta referensinya,,,, jika ada silahkan email ke senho.fahtana@gmail.com,,,,
BalasHapusitu masih ada lanjutannya ngga? kalo masih ada boleh minta tidak buat referensi skripsi. email aja ke erwindede95@gmail.com
BalasHapusterima kasih!!!
boleh minta pembahasannya umtuk referensi
BalasHapusAku Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan yang baik dari Allah dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari untuk pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka orang yang mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban dari suatu 6-kredit pemberi pinjaman penipuan, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Aku hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari utang saya sendiri, sebelum aku rilis dari penjara dan teman yang saya saya menjelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman dapat diandalkan yang SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya Rp900,000,000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya diterapkan, Jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan yang baik dari Allah melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta nasihat Anda jika Anda membutuhkan pinjaman Anda lebih baik kontak SANDRAOVIALOANFIRM. menghubungi mereka melalui email:. (Sandraovialoanfirm@gmail.com)
BalasHapusAnda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk memperoleh pinjaman.
Bolehkh minta skripsi lengkap nya sebagai referensi ? Jika boleh tolong kirimkan email yaa dianmaspupah88@gmail.com
BalasHapusTerimakasih 😊
Aku Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan yang baik dari Allah dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari untuk pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka orang yang mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban dari suatu 6-kredit pemberi pinjaman penipuan, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Aku hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari utang saya sendiri, sebelum aku rilis dari penjara dan teman yang saya saya menjelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman dapat diandalkan yang SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya Rp900,000,000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya diterapkan, Jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan yang baik dari Allah melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta nasihat Anda jika Anda membutuhkan pinjaman Anda lebih baik kontak SANDRAOVIALOANFIRM. menghubungi mereka melalui email:. (Sandraovialoanfirm@gmail.com)
BalasHapusAnda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk memperoleh pinjaman.
Bolehkh minta skripsi lengkap nya sebagai referensi ? kalo boleh tolong email ke azel.dskw@gmail.com
BalasHapusThank gan , ini ngebantu banget buat jadiin bahan referensi 😊
Saya bernama Suranto Nina dari Indonesia. Saya ingin menggunakan media ini untuk menginformasikan semua yang mencari pinjaman agar berhati-hati karena ada scammers dimana-mana. Beberapa bulan yang lalu, saya mengalami kerugian finansial, dan saya memutuskan untuk mencari pinjaman dari Man di singapura dan saya scammed. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya tersandung pada pemberi pinjaman bernama Mrs Nicole Morgan, yang meminjamkan saya pinjaman dengan jumlah 800 juta dengan tingkat bunga yang terjangkau sebesar 2%.
BalasHapusSetelah pinjaman saya dipindahkan ke rekening bank saya, saya tercengang saat melihat saldo akun saya dan mendapati jumlah yang telah saya terapkan telah dikirim langsung ke rekening saya oleh Mrs Nicole Morgan tanpa penundaan. Dan saya berjanji kepadanya bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa hambatan. Jadi, jika Anda perlu meminjam sesuatu, hubungi Mrs. Nicole Morgan melalui email: nicolemorganloan@gmail.com. Dan Anda juga bisa menghubungi saya di email saya: ninasuranto4@gmail.com. Tolong saya ingin Anda memanfaatkan informasi ini dan bebas dari perjuangan finansial Anda.
Saya Devina dari Indonesia di Surabaya, saya mencurahkan waktu saya di sini karena janji yang saya buat kepada Nyonya Elizabeth yang kebetulan menjadi peminjam daring perusahaan pinjaman Elizabeth dan saya berdoa kepada ALLAH agar dia melihat tulisan saya satu hari ini.
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu saya melihat komentar yang diposting oleh seorang wanita bernama Arnah dan bagaimana ia telah scammed meminta pinjaman online dari Dr James Mowat, menurutnya sebelum ALLAH mengarahkannya ke tangan Ny. Elizabeth dan Ny. Elizabeth meminjamkan Rp250.000.000 Rupiahnya tanpa stres dan penundaan, jangan hubungi Dr James Mowat melalui email: jamesmowatloanfirm@gmail.com untuk menghindari menjadi korban penipuan.
Saya memutuskan untuk menghubungi Arnah untuk mengkonfirmasi apakah itu benar dan untuk membimbing saya bagaimana cara mendapatkan pinjaman dari Ny. Elizabeth, dia mengatakan kepada saya untuk menghubungi Ny. Elizabeth. Saya berkeras bahwa dia harus memberi tahu saya proses dan kriteria yang dia katakan. sangat mudah tentang cara mengajukan pinjaman dari Ny. Elizabeth, yang perlu saya lakukan adalah menghubunginya, mengisi formulir aplikasi, mengembalikannya, mengirim salinan kartu identitas saya yang telah dipindai, kemudian mendaftar ke perusahaan dan setelah itu saya akan mendapatkan pinjaman saya . maka saya bertanya kepadanya bagaimana Anda mendapatkan pinjaman Anda? dia menjawab mengatakan itu semua yang dia lakukan, itu sangat mengejutkan.
Saya menghubungi Ny. Elizabeth dan saya mengikuti instruksi dengan hati-hati, untungnya bagi saya, saya memenuhi persyaratan mereka dan pinjaman saya disetujui, tetapi sebelum pinjaman dipindahkan ke akun saya, saya diminta membuat janji untuk membagikan kabar baik Ny. Elizabeth dan itu adalah mengapa Anda melihat posting ini hari ini. yang mengejutkan saya, saya menerima peringatan dari 150000000 Rupiah. Jadi saya menyarankan setiap orang yang mencari sumber yang dapat dipercaya untuk mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs Elizabeth melalui Email: elizabethchristopherloan@gmail.com untuk pinjaman yang aman, Anda juga dapat menghubungi saya di Email saya : devinairf128@gmail.com atau Anda juga dapat menghubungi Arnah di arnahnana01@gmail.com. Saya percaya satu belokan yang baik layak yang lain.
Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM , Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, maka saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya curang dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM, Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya menipu dan kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan Pemberi pinjaman karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya, Harum kemudian memperkenalkan saya kepada Ny. LASSA JIM, seorang pemberi pinjaman di sebuah perusahaan bernama ACCESS LOAN FIRM sehingga teman saya meminta saya untuk melamar ibu LASSA, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Ms. LASSA.
BalasHapusSaya mengajukan pinjaman 2 miliar rupiah dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan keamanan untuk transfer pinjaman yang baru saja saya katakan kepada dapatkan perjanjian lisensi, aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam pinjaman itu disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu hanya lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 2 miliar. Saya sangat senang bahwa Tuhan akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga Tuhan memberkati Mrs. LASSA JIM untuk membuat hidup saya lebih mudah, jadi saya sarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LASSA melalui email: lassajimloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi nomor JIM ibu LASSA whatsApp +1(301)969-1955.
Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya adalah INDALH HARUM, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: Indalhharum@gmail.com